Headlines News :

Home » » "PENYESALAN DI USIA SENJA"

"PENYESALAN DI USIA SENJA"

berbakti kepada orang tua
Sobat Risalah ,, Sering kali kita merasakan waktu seakan berlalu begitu cepat. Hari-hari yang kita lalui hanya sebuah memory, dimana dirimu saat ini adalah seperti baru saja terbangun dari mimpi. Waktu yang telah berlalu tak mungkin akan kembali, waktu yang dulu bukanlah waktu yang sekarang, begitu pun hari esok akan berbeda dengan hari ini. Waktu yang berjalan terasa cepat adalah tanda sebuah akhir zaman.

Orang Barat mengatakan: Time is money “Waktu adalah uang”. Orang Arab mengatakan: Al-waqtu kas saifi “Waktu ibarat pedang”. Namun yang jelas, waktu adalah kehidupan, karena hidup kita tidak lain adalah waktu yang kita miliki semenjak kita terlahir sampai kita dijemput kematian. Jika kita menyia-nyiakan waktu kita, berarti kita menyia-nyiakan hidup kita sendiri.

Dalam sebuah hadits shahih yang diriwayatkan oleh Al-Hakim dari Ibnu Abbas ra, Rasulullah SAW berpesan kepada kita: “Manfaatkanlah masa mudamu sebelum masa tuamu”.

Masa muda penuh dengan potensi dan kekuatan, semangat yang menggebu. Tubuh yang kuat, pikiran dan ingatan pun terasa begitu tajam. Sayangnya banyak yang tidak memanfaatkan masa itu, tidak sedikit pula yang lalai dan tak kuat menahan godaan gemerlap duniawi yang menyesatkan, sehingga tidak heran ketika mereka sangat menyesal di usia tuanya.

Dalam kitab At-Taisir Bi Syarh Al-Jami’ Ash Shoghir (1/356) Al Munawir pernah berkata: “(manfaatkanlah masa mudamu sebelum masa tuamu) ini barulah seseorang betul-betul mengetahui nilainya setelah hal tersebut hilang”. Benar yang dikatakan Munawir, seseorang baru ingat dan sadar memiliki waktu semangat untuk beramal dimasa muda setelah dia berada di usia senja.

Sobat Risalah ,, Sangat disayangkan jika masa muda kita terbuang hanya untuk mendapatkan kesenangan sesaat dan menggunakan waktu yang tak bermanfaat. Tidak sedikit orang menyesal akibat masa mudanya digunakan untuk mengumbar kesenangan, jalan-jalan kesana-kemari dengan bergonta-ganti pasangan, nongkrong-nongkrong dipinggir jalan dengan bersanding botol minuman. Subhanallah ...

Semestinya generasi muda muslim bisa mencontoh generasi muda para pendahulu kita, seperti Ali bin Abi Thalib, Mush’ab bin Umair, Usamah bin Zaid, Muhammad Al-Fatih, dan lainnya. Bukan malah menggandrungi dan mencontoh idola-idola yang justru menjerumuskan, seperti artis, bintang film, dan sebagainya.

Ingatlah bahwa diantara tujuh golongan yang akan mendapatkan naungan Allah pada hari kiamat adalah:
...وَشَابٌّ نَشَأَ فِي عِبَادَةِ رَبِّهِ وَرَجُلٌ قَلْبُهُ مُعَلَّقٌ فِي الْمَسَاجِدِ...

 “Seorang pemuda yang tumbuh besar dalam ibadah dan ketaatan kepada Allah dan lelaki yang hatinya terpaut dengan masjid” (HR Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah ra).
Share this article :

 
Support : JSI Pasek || Warta Muda
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2014. Risalah JSI - All Rights Reserved
Template Design by Mas Alim Published by Risalah JSI