Headlines News :

Home » , » "PENEMU PERTAMA BENUA AMERIKA ADALAH ORANG MUSLIM"

"PENEMU PERTAMA BENUA AMERIKA ADALAH ORANG MUSLIM"

Benua Amerika

Risalah - Buku sejarah dunia, termasuk di Indonesia menyebut pelaut Christopher Colombus-lah yang tiba pertama kali di benua antah berantah yang kemudian diberinama benua Amerika pada tahun 1492. Colombus berlayar melintasi Atlantik dengan menggunakan kapal kerajaan Spanyol tiba di Karibia, Amerika Tengah.

Selama ratusan tahun, teori ini diterima seluruh dunia. Namun, ada teori lain yang justru menarik minat peneliti mengkaji ulang capaian Colombus. Ini sekaligus menghargai bahwa yang pertama kali tiba di Amerika adalah jiwa-jiwa  pemberani yang menyeberangi Samudera Atlantik dengan perahu yang tidak diakui Columbus.

Faktanya, apa yang diketahui Columbus saat itu adalah dunia itu datar. Padahal filsuf Yunani seperti Aristoteles dan Pythagoras menyatakan bumi itu bulat. Columbus baru mengakui bumi itu bulat ketika peradaban Islam mencapai era keemasannya.

Pada tahun 800-an awal, Khalifah Abbasiyah  al-Ma'mun mengumpulkan para ilmuwan termasuk al-Khawarizmi di Baghdad guna menghitung lingkar bumi.  Mengetahui bahwa bumi itu bulat, dan mengetahui ukurannya ke tingkat yang sangat baik dari akurasi, para pelaut Muslim mengarungi samudera, jauh sebelum Columbus dengan congkak mengklaim dirinya pelaut ulung.

Muslim Spanyol

Sejarawan Muslim dan pakar geografi Abu al-Hasan al-Masudi menulis pada tahun 956, pada tahun 889 pelaut Muslim mulai mengarungi samudera dari al-Andalus menuju barat. Mereka akhirnya menemukan sebuah daratan besar di laut, di mana mereka berdagang dengan penduduk asli, dan kembali ke Eropa. 

Al-Masudi mencatat tanah dan menyebutnya "tanah yang tak dikenal". Dua pelayaran lebih dari Muslim Spanyol ke Amerika dicatat dalam sejarah. Satu berada pada tahun 999 dan dipimpin oleh Ibn Farrukh, dari Granada. Yang lainnya, pelayaran ahli geografi al-Idrisi.

Mereka ditawan oleh penduduk asli Amerika di pulau itu selama beberapa hari. Akhirnya, mereka dibebaskan ketika penerjemah yang tinggal di antara penduduk asli yang berbicara bahasa Arab. Merekapun kembali ke al-Andalus dan menceritakan kisah mereka. Bagian penting dari perjalanan ini adalah adanya pembicara bahasa Arab diantara warga pribumi. Ini menunjukkan bahwa pasti ada kontak antara dunia Arab dan Amerika.

Di Afrika, pada tahun 1300-an, penguasa kerajaan Mali, Abu Bakar mengirimkan armada kapal sebanyak 400 unit guna mengarungi samudera Atlantik. Namun, hanya ada satu kapal yang kembali. Mereka melaporkan telah menemukan tanah di seberang lautan.

Mansa Abu Bakar kemudian mengirimkan kembali ekpedisi Atlantik dengan membawa 2000 armada. Kali ini, tidak ada kapal yang kembali. Meski tidak ada catatan di Mali soal perjalanan itu, ada bukti kedatangan mereka di Amerika, seperti prasasti berbahasa Mandika (Bahasa tradisional Mali).

Prasasti itu juga ditemukan di dekat sungai Misssippi dan Arizona, AS.Prasasti itu bergambar gajah sakit. Gajah itu bukanlah hewan asli Amerika, melainkan sengaja dibawa sebagai alat transportasi.

Era Ustmaniyah 

Pada tahun 1929, penemuan yang menakjubkan terjadi di Istanbul, Turki. Sebuah peta yang dibuat pada tahun 1513 oleh kartografer Ustmani, Piri Reis ditemukan. Reis menuliskan peta itu dibuat berdasarkan peta Yunani dan Arab. Ini yang menjadikan sandaran para peneliti mengkaji ulang teori Colombus.

Peta ini jelas menunjukkan pantai timur Amerika Selatan, yang berada di posisi yang benar berkaitan dengan Afrika. Pantai Brasil ditampilkan dalam detail yang luar biasa, dengan banyak sungai akurat ditempatkan pada peta. 

Meski Reis menggunakan peta Columbus sebagai sumber, Columbus tidak pernah pergi ke Amerika Selatan, jadi Reis harus mendapatkan bahwa dari peta Muslim sebelumnya bahwa ia digunakan sebagai sumber. Selain itu, peta Reis meliputi Pegunungan Andes, yang bahkan tidak dijelajahi oleh orang Eropa sampai tahun 1520-an, satu dekade penuh setelah gambar peta Reis!

Piri Reis merujuk pembuatan petanya pada sumber-sumber sebelumnya, yang jelas memiliki pemahaman yang sangat baik dari Amerika dan sudah menjelajahi daerah itu sebelum bangsa Eropa. Peta ini mungkin adalah bukti fisik terkuat dari eksplorasi Muslim di Amerika sebelum Columbus

Temuan Colombus

Dari bukti yang sudah ada, sulit mengatakan Colombus pelaut pertama yang tiba di Amerika. Namun, Colombus diuntungkan dengan pengetahuan yang diperoleh umat Islam di Iberia. Terlebih, saat itu juga, imperium Islam pun berakhir. 

Tiba di Amerika, Colombus menemukan peninggalan Islam di sana. Seperti pembuatan emas yang prosesnya mirip dengan apa yang dilakukan Muslim di Afrika. Selain itu, Columbus mencatat bahwa kata asli di daerah itu untuk emas adalah isguanin, yang sangat mirip dengan kata Mandinka untuk emas, ghanin, yang mungkin berasal dari kata Arab untuk kekayaan, Ghina '.

Pada 1498, Columbus mencatat melihat sebuah kapal sarat dengan barang-barang, menuju Amerika, untuk berdagang dengan warga pribumi. Columbus juga mencatat dalam buku hariannya bahwa penduduk asli Amerika mengatakan kepadanya banyak pedagang asal Afrika bercirikan kulit hitam datang secara teratur untuk berdagang dengan mereka.

Bahkan Columbus tahu bahwa dia bukan orang pertama yang menyeberangi Samudera Atlantik.


Sumber: Republika
Share this article :

 
Support : JSI Pasek || Warta Muda
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2014. Risalah JSI - All Rights Reserved
Template Design by Mas Alim Published by Risalah JSI